• Kalo kamu memang Anak generasi 90an, pasti sudah memasuki fase di mana menunggu Doraemon dan Nobita Serta...
  • Daftar Album Lagu Ungu Religi Terbaru Komplit
  • Meski diangkat dari komik dari DC yang melahirkan beberapa manusia super kelas kakap seperti Superman atau Batman, tetapi tidak berlaku untuk film ini. Dia adalah Harley Quinn.

YOUNGER (TV SERIES) REVIEW: Seorang Paruh Baya Terjebak di Dunia Millenials?


Darren Star, sudah sering sekali membuat serial televisi yang menjadi phenomenon. Setelah nonton beberapa serial yang telah dia buat, tertariklah mata ini saat melihat Mola TV. Darren Star membuat sebuah series berjudul Younger yang dirilis di tahun 2015. Bukan karena nama Darren Star saja, tetapi konsep menarik dari serial televisi ini juga menjadi sorotan.

Serial televisi ini dibintangi oleh beberapa nama seperti Sutton Foster, Debi Mazar, Nico Tortorella, hingga Hillary Duff. Telah memasuki ke musim ketujuhnya di tahun ini, tapi mari kita bahas dulu season pertamanya ini. Di dalam satu musim, Younger memiliki 12 episode dengan durasi 20-30 menit per episode-nya. Sangat mudah untuk dilahap sekali duduk, apalagi dengan cerita yang ringan dan sangat menghibur setiap episode-nya.

Penonton akan diajak untuk mengenali seluk beluk kehidupan Liza Miller (Sutton Foster) yang keluarga kecilnya baru saja berantakan. Dia harus berpisah dengan suaminya karena sang suami berselingkuh dengan perempuan lain. Tak sampai di sana saja, kehidupan Liza pun harus berubah karena rumahnya harus dijual untuk menutupi hutangnya sendiri. Liza harus tinggal dengan sahabatnya, Maggie (Debi Mazar).

Liza juga harus mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri untuk bisa mengembalikan kehidupannya. Kesusahan untuk mencari pekerjaan di usianya yang masuk paruh baya, Liza mengaku bahwa dirinya berusia 26 Tahun. Dia pun bisa masuk ke sebuah press company dan bertemu banyak orang baru di hidupnya. Dia berusaha untuk menutupi kehidupan aslinya demi bisa terus mempertahankan pekerjaan yang dimilikinya.

Ringan dan menyenangkan di setiap episode-nya.

Dengan durasinya yang singkat di setiap episode-nya, tetapi serial satu ini berhasil menghisap penontonnya dan tak terasa satu musim pun bakal habis di satu kali tonton saja. Mengikuti kisah Liza yang tak hanya menyembunyikan identitasnya saja, tapi juga mengikuti kisah Liza dalam pekerjaannya. Sehingga, konflik yang dihadirkan di dalam serial ini tak hanya di satu kisah saja tapi berkembang dengan melibatkan setiap karakter yang ada di dalamnya.

Setiap karakternya juga memiliki konfliknya sendiri yang menarik untuk diikuti. Mulai dari Kelsey, rekan kerja Liza yang dikontrol oleh pacarnya. Diana Trout, bosnya yang juga berusia paruh baya tapi sedikit sensitif dengan para Millenials. Ada juga love interest Liza yaitu Josh yang tak tahu akan kehidupan asli dari Liza. Karakter-karakter ini juga yang membuat Younger terasa semakin seru dan menggali kisahnya makin dalam.

Penonton akan ikut deg-degan dengan bagaimana karakter-karakter ini yang berinteraksi dengan Liza. Karena bisa jadi rahasia yang sudah dipendam Liza ini akan semakin terkuak. Segala kisahnya juga diarahkan dengan pas. Sehingga, semua yang disampaikan akan terasa on point. Mulai dari komedinya yang renyah tapi juga sangat witty. Menertawakan beberapa tragedi kehidupan yang dialami oleh Liza yang mungkin juga akan relatable dengan orang-orang di usianya.


Akan dengan mudah juga menyukai serial satu ini karena penonton akan dengan mudah menyukai dan menaruh simpati kepada karakter-karakternya. Ini penting karena serial ini juga memberikan ruang untuk karakter-karakter lain berkembang. Sehingga, mengikuti setiap episode dari serial ini akan sangat menarik dan membuat ketagihan. Hingga penonton tak sadar tiba-tiba sudah berada di episode penghujung musimnya.

Tak lain dan tak bukan juga berkat performance dari para pemainnya yang berhasil menginterpretasikan karakter rekaan Darren Star ini dengan baik. Meski dengan kisahnya yang familiar dan masih ada kekhasan Darren Star seperti biasanya, tapi Younger tetap bisa bersinar menjadi sebuah sajian yang tak akan membuat penontonnya bosan. Sekali tonton, bakal keterusan!

Kalo kamu mau nonton serial keren ini lewat Mola TV dengan harga langganan yang murah banget. Cuma Rp12.500 per bulannya dan terbukti bahwa streaming service satu ini selalu punya hidden gems yang layak buat ditonton. Salah satunya adalah Younger yang harus kamu masukin ke dalam daftar tontonan kamu sekarang. Buat yang mau nonton serial satu ini, langsung aja ke link ini.

STORY OF KALE: WHEN SOMEONE’S IN LOVE (2020) REVIEW: Skalanya Kecil, Tapi Takarannya Pas

Siapa yang lupa sama si Kale-Kale itu?

Buat yang udah nonton film adaptasi buku Marchella FP yang digarap oleh Angga Dwimas Sasongko, pasti udah kenal sama karakter Kale. Sosok fakboi katanya, karena telah menghancurkan hati Awan yang minta lebih dari sekedar temen. Tak disangka, karakter ini ternyata mencuri banyak perhatian orang. Perilakunya kepada Awan menarik perhatian karena sosok seperti ini dianggap dekat dengan kisah-kisah cinta para penontonnya di dunia nyata.

Keputusan sikap Kale ke Awan inilah yang membuat orang penasaran dan bertanya-tanya. Apa sih yang terjadi sama Kale sebelum ketemu sama Awan? Siapa sih yang udah nyakitin hati Kale sampe berani seperti sama Awan?

“Bahagia itu milik sendiri, bukan tanggung jawab orang lain.”

Kira-kira begitulah yang dikatakan Kale kepada Awan. Sekaligus membuat penontonnya sering mengutip perkataan Kale satu ini. Banyak orang-orang yang penasaran dengan kisah Kale hasilnya menarik minat Angga Dwimas Sasongko membuat spin-off nya. Di tengah pandemi, Angga Dwimas Sasongko berusaha untuk produktif. Dengan segala keterbatasan, spin-off Kale pun dibuat. Bukan dirilis secara teatrikal, tapi dirilis untuk streaming platform miliknya sendiri yaitu Bioskop Online.

Story of Kale: When Someone’s In Love, judul yang dipakai untuk menceritakan kisah Kale. Ardhito Pramono tentu kembali didapuk menjadi Kale. Dibantu oleh Aurelie Moeremans, yang menjadi karakter love interest masa lalu Kale. Film ini ditulis oleh Irfan Ramli dan langsung ditangani oleh Angga Dwimas Sasongko. Karakter kecil dari adaptasi Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Meski skalanya juga kecil, tapi sepanjang kisahnya bisa tersampaikan dengan baik.


Tak perlu banyak menceritakan tentang kisah yang lebih dalam, Story of Kale: When Someone’s In Love langsung menghadirkan konflik antara Kale dengan Dinda. Dibuka dengan menyoroti kehidupan Dinda (Aurelie Moeremans) dengan pasangannya, Argo (Aryo Saloka). Dinda terjebak dengan hubungan yang manipulatif dengan Argo. Hingga akhirnya, Kale datang di tengah pertikaian mereka. Berusaha melerai, tetapi Kale juga kena getahnya.

Tetapi, Kale tak berhenti sampai sana. Usahanya meyakinkan Dinda untuk meninggalkan Argo dan menjalin hubungan dengannya juga berbuah manis. Kale dan Dinda menjadi satu. Hingga suatu ketika, Dinda juga berusaha untuk menghentikan hubungannya dengan Kale. Tentu, Kale yang sudah berusaha menyerahkan segalanya merasa tidak adil dengan keputusan Dinda.  Di sinilah, penonton diajak untuk menyelami apa yang terjadi antara Dinda dan Kale.


Selamat datang di kehidupan kisah asmara Dinda dan Kale.

Iya, penonton akan diajak menyelami kehidupan asmara mereka yang manis awalnya tapi pahit setelah terlalu lama. Seperti Kale dan Dinda yang sedang berusaha untuk meyakinkan satu sama lain sebelum akhirnya berpisah, Angga Dwimas Sasongko juga melakukan hal yang sama dalam menuturkan kisahnya ini. Maka dari itu, menggunakan alur maju mundur di dalam film ini terasa tepat dan tak hanya menjadi signature saja karena Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini juga melakukan yang sama.

Di tengah konflik antara keduanya yang berusaha meyakinkan agar tetap tinggal di ‘rumah’ mereka, ada selipan sedikit memori tentang hubungan mereka. Sehingga, tak hanya Dinda dan Kale saja yang berusaha untuk napak tilas dengan segala hal yang terjadi di dalam hubungan mereka dan berkontemplasi. Tetapi, penonton juga disuguhkan dengan realita tersebut. Penonton pun bisa menilai sendiri seperti apa hubungan mereka selama ini. 

Apa iya yang dilakukan oleh Kale benar? Atau ternyata Kale sendiri juga melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh Argo kepada Dinda? Hanya saja yang dilakukan Kale mungkin sedikit berbeda? Pertanyaan-pertanyaan ini yang akan terjawab sendiri dengan kisah yang dituturkan di dalam film Story of Kale: When Someone’s In Love. Film ini juga ingin mendefinisikan tentang abusive atau toxic relationship yang bisa dateng dalam berbagai bentuk dan cara.


Menarik juga, ketika melihat hasil akhir film ini. Bahwa jika disadari, ada keterbatasan dalam setting cerita-nya. Mungkin memang berputar di tempat yang sama sepanjang durasinya yang hanya mencapi 78 menit, tetapi Angga Dwimas Sasongko bisa berhasil menjaga emosinya hingga akhir. Hingga pada satu adegan penting di menuju akhir film ini. Sederhana, tapi penting dan kuat. Sekaligus mengetahui segala perasaan yang dirasakan oleh kedua karakternya.

Lalu, barulah penonton bisa memahami apa yang dilakukan oleh keduanya. Mencintai dengan risiko dapat ditinggalkan itu tidak dapat terelakkan. Hal itu adalah sebab akibat dari apa yang terjadi jika kamu sudah memilih untuk mencintai seseorang. Yang perlu kamu lakukan tentu hanya berusaha mempertahankan. Tapi, apakah yang kamu lakukan sudah benar? Bersama dengan Kale dan Dinda, penonton bisa bersama-sama berkontemplasi atas yang sudah dilakukan.

Ya, Story of Kale: When Someone’s In Love ini adalah sebuah spin-off dengan skala kecil. Tapi, emotional impact yang dihadirkan di film ini juga tak kalah besarnya. Meskipun, konfliknya lebih juga lebih personal tapi cukup menarik untuk ditonton. Angga Dwimas Sasongko berhasil menjadikannya spin-off hasil on demand ini dengan sangat baik.